Hujan lebat dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Sumatera Barat selama sepekan terakhir telah menyebabkan bencana banjir dan longsor yang melanda 12 Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat, dengan dua daerah terparah yaitu di Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Padang Pariaman. Salah satunya kecamatan Ulakan Tapakih Khususnya Nagari Seulayat Ulakan. Banjir terjadi cukup ekstrem mengingat ketinggian air mencapai lebih dari 150 cm.

 Akibat dari bencana hidrometeorologi tersebut, ratusan rumah warga terendam banjir, fasilitas umum seperti jalan dan jembatan rusak dan terputus, merusak mesjid dan kantor pelayanan desa serta lahan pertanian dan peternakan terkena dampak yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.

  Banjir menyisakan dampak kerusakan yang cukup luar biasa, beberapa ruas jalan di Nagari Seulayat Ulakan menjadi rusak dan menyisakan lubang-lubang besar yang sangat berbahaya bagi pengendera. Parahnya, salah satu jalur alternatif yaitu jembatan yang menghubungkan antara nagari Seulayat Ulakan dengan nagari tetangga yaitu Nagari Tapakih terputus dan tidak bisa digunakan sampai saat ini. 

  Jembatan tersebut sebelum nya sangat membantu mobilitas masyarakat, dimulai dari kebanyakan masyarakat korong Maransi nagari Seulayat Ulakan melalui jembatan tersebut untuk bekerja di nagari Tapakih, dan juga jembatan tersebut merupakan akses bagi masyarakat untuk pergi berbelanja ke pasar terdekat. Sehingga dengan rusaknya jembatan tersebut membuat masyarakat merasa kesulitan, walaupun Masi ada jalur lain ini memerlukan setidaknya 2x lipat waktu untuk sampai ke nagari sebelah.

  Masyarakat sangat berharap jalan yang rusak maupun jembatan yang putus dapat diperbaiki dengan segera, karena ini juga merupakan kebutuhan bagi masyarakat nagari Seulayat Ulakan. Pemerintah Nagari pun mengupayakan agar hal ini segera ditindaklanjuti.